Hello! This is the writer behind Nadin and other C characters (Cecilia and Carsein).

I hereby declare that I have no affiliation with the real Zhou Jieqiong nor her entertainment agency. This character is a fictional character for role playing, writing purposes and to make friends with other fiction writers out there.

This character is originally created by me. Any kind of similarity or resemblance of any other character is purely coincidental.

I write mostly in Bahasa but sometimes I use English to interact. Please bare with my bad and broken English because everyone in this world has the right to learn everything anywhere.

Don't expect me to be strictly in character all the time, because sometimes I joke around and somehow I forget to use brackets.

Don't hesitate to reach me via direct message! I am open to any discussion to make relations and to do a plot. Let's have some fun together and befriends with me while we still have a chance.

I am very happy to meet all of you!

• Up Chevron (light)

• Home

General Information

Physical Appearance

Education

UPI Lab Elementary School

Junior High School Labschool UPI

Senior High School 6 Bandung

Maranatha Christian University majoring in FSRD.

Pada tanggal 19 September, 1998. Keluarga Hermawan diberi karunia anak kembar, laki-laki dan perempuan. Malangnya hanya ada salah satu yang hidup, sementara saudara kembarnya meninggal di dalam kandungan. Hal ini menjadi sebuah karunia dan luka yang secara bersamaan menyayat hati seluruh anggota keluarga.

Anak yang selamat itu kemudian diberi nama Nadindra Ayudia Citrani Hermawan.

Empat belas tahun berlalu dan Nadin tumbuh menjadi anak yang penuh keceriaan. Keluarga dengan pasangan suami-istri yang sibuk akan pekerjaan masing-masing seakan mendapat karunia terindah dengan hadirnya Nadin di keluarga mereka.

Tetapi kebahagiaan tak dapat digenggam selamanya. Perlahan-lahan sang ayah mulai berubah, menjadi emosional dan temperamental. Kepribadian sang ayah saat di rumah menjadi bertolak belakang dibandingkan dengan ayahnya saat di depan publik. Memperlihatkan sisi lembut didepan banyak orang, namun bersikap keras di depan anak dan istrinya sendiri. Rumah yang dulunya bak istana bagi Nadin, semakin hari semakin menyerupai neraka baginya.

Kenyataan yang terjadi di rumah merupakan pil pahit yang harus Nadin telan setiap hari. Sebuah pil yang membuatnya menjadi pribadi yang semakin kebal dengan segala perlakuan buruk. Sudah hal biasa baginya untuk berpura-pura seolah segalanya baik-baik saja antara dirinya dan sang ayah di depan publik. Begitu juga dengan ibunya, berperan sebagai pasangan suami-istri yang romantis.

Beruntung bagi sang ibunda yang memiliki karir sendiri di Jakarta sehingga ia kerap pergi dari rumah. Seandainya Nadin dapat melarikan diri juga dari jeratan sang ayah dan pergi melintasi garis negara atau samudera sekalipun, ia akan sangat bahagia.

Begitulah gadis bernama Nadin ini dibesarkan sepanjang tahun, bersama dengan ayahnya yang keras, tak acuh, hidup dengan kebohongan dan sandiwara.

Seiring bertambah dewasa, Nadin akhirnya membulatkan tekad untuk pergi dari rumah. Dengan segala cara ia membujuk ibunda agar sang ayah memberikan ijin pada Nadin untuk pergi merantau ke luar kota. Akhirnya keinginan Nadin pun dikabulkan dengan syarat; ia tidak akan hidup dengan dukungan material dari ayah dan ibunya sedikitpun.

Tetapi dengan begitu Nadin berhasil mendaratkan diri di luar kota, menjalani kehidupan yang sangat minim dan sederhana.

Likes & Dislikes

Facts

Residence

Previous Place:
Jl. Setra Duta Raya No.66, Ciwaruga, Kec. Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat 40514

Current Place:
Share House 101, Jakarta, Indonesia